Kamis, 16 November 2017

Resensi Buku Pengantar Studi Islam (edisi revisi)



Resensi Buku
       Oleh: Dafa Almas Trisnanda (17107010073)
Identitas Buku
Judul Buku                  : Pengantar Studi Islam -Edisi Revisi-
Editor                          :-    Dr. H. Didiek Ahmad Supadie, M.M.
-          Sarjuni, S.Ag., M.Hum.
Penyusun                     :-    Dr.H. Didiek Ahmad Supadie,M.M.
-          Drs.H. Abdullah Arief Colil,S.H., M.Ag.
-          Dr.H. Ayoeb Amin, LIS, M.Ag
-          Drs.H. Ahmad Qodim Suseno
-          Drs. Nur’I Yakin Mch,S.H., M.Hum.
-          Dra. Ita Rosita ZJ, M.Ag
-          Sarjuni, S.Ag, M.Hum.
-          Khoirul Anwar, S.Ag, M.Pd
Penerbit                       : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tahun Terbit                : Cetakan pertama, Oktober 2011
Tebal Halaman            : 274 halaman



Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata kuliah wajib yang terhimpun dalam mata kuliah dasar umum. Sebagai mata kuliah wajib  sudah seharusnya mendapat perhatian yang intens. Dengan demikian perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi mata kuliah tersebut harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah akademik sebagaimana mata kuliah lainnya.
Buku Pengantar Studi Islam ini merupakan revisi dari buku Studi Islam I yang terbit sebelumnya. Revisi buku ini mengutarakan konsep-konsep dasar kajian kesilaman yang komprehensif sebagai pintu gerbang menuju insan khaira ummah. Konsep tersebut meliputi: Konsep Islam tentang Worldview, Manusia Makhluk Pencari Kebenaran, Agama, Urgensi dan Toleransi Beragama, Islam sebagai Din dan Tamadun, konsep Islam tentang tuhan, Konsep Islam tentang Wahyu dan Kenabian, Konsep Manusia dan Alam, Konsep Islam tentang Kehidupan, Konsep Islam tentang Qada dan Qadar, Konsep Islam tentang Akhlak, Konsep Islam tentang Ilmu.

Kelebihan
Kelebihan pada buku Pengantar Studi Islam Edisi Revisi ini adalah isi atau materi yang disampaikan mudah untuk dicerna pembaca, bahasa yang digunakan pada buku ini menurut saya adalah bahasa yang ringan sehingga tidak sulit bagi saya untuk memahami isi atau materi yang disampaikan dari buku ini, buku ini  juga menjelaskan dan menyebutkan keterengan-keterangan dari Al-Qur’an agar lebih kuatnya bukti yang sudah ia jelaskan dalam buku tersebut.

            Kekurangan
Kekurangan pada buku Pengantar Studi Islam Edisi Revisi ini adalah tidak ditemukannya daftar isi pada buku ini, entah memang tidak ada daftar isi atau daftar isi tercecer, pengeleman pada buku ini tidak bagus, hal ini terlihat dari beberapa halaman dari buku ini yang sudah mulai berceceran, dan terdapat beberapa pengetikan yang kurang sesuai misalnya kata “ dimana “ yang seharusnya ditulis seperti ini tetapi pada buku ini ditulis seperti ini        “ di mana “.

           


Resume Buku
Oleh: Dafa Almas Trisnanda (17107010073)
Identitas Buku
Judul Buku                  : Pengantar Studi Islam -Edisi Revisi-
Editor                          :-    Dr. H. Didiek Ahmad Supadie, M.M.
-          Sarjuni, S.Ag., M.Hum.
Penyusun                     :-    Dr.H. Didiek Ahmad Supadie,M.M.
-          Drs.H. Abdullah Arief Colil,S.H., M.Ag.
-          Dr.H. Ayoeb Amin, LIS, M.Ag
-          Drs.H. Ahmad Qodim Suseno
-          Drs. Nur’I Yakin Mch,S.H., M.Hum.
-          Dra. Ita Rosita ZJ, M.Ag
-          Sarjuni, S.Ag, M.Hum.
-          Khoirul Anwar, S.Ag, M.Pd
Penerbit                       : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tahun Terbit                : Cetakan pertama, Oktober 2011
Tebal Halaman            : 274 halaman













Pendahuluan

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata kuliah wajib yang terhimpun dalam mata kuliah dasar umum. Sebagai mata kuliah wajib  sudah seharusnya mendapat perhatian yang intens. Dengan demikian perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi mata kuliah tersebut harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah akademik sebagaimana mata kuliah lainnya.
Buku Pengantar Studi Islam ini merupakan revisi dari buku Studi Islam I yang terbit sebelumnya. Revisi buku ini mengutarakan konsep-konsep dasar kajian kesilaman yang komprehensif sebagai pintu gerbang menuju insan khaira ummah. Konsep tersebut meliputi: Konsep Islam tentang Worldview, Manusia Makhluk Pencari Kebenaran, Agama, Urgensi dan Toleransi Beragama, Islam sebagai Din dan Tamadun, konsep Islam tentang tuhan, Konsep Islam tentang Wahyu dan Kenabian, Konsep Manusia dan Alam, Konsep Islam tentang Kehidupan, Konsep Islam tentang Qada dan Qadar, Konsep Islam tentang Akhlak, Konsep Islam tentang Ilmu.








Latar Belakang

Banyak Mahasiswa ataupun Mahasiswi yang mengalami kesulitan dalam menempuh perkuliahan yang dihadapi oleh mereka. Hal tersebut merupakan problem atau masalah yang sangat mendasar yang dialami oleh para mahasiswa/mahasiswi dalam menjalani perkuliahan. Salah satu permasalahan yang dihadapi ialah mengenai materi yang didapat dalam bangku akademik atau perkuliahan. Terkadang mahasiswa/mahasiswi kurang puas dengan apa yang disampaikan oleh dosen dalam menyampaikan meteri kuliah. Alasan dari hal tersebut diantaranya adalah keterbatasan yang dimiliki oleh seorang Dosen dalam menyampaikan materi, mahasiswa/mahasiswi selain menerima materi dari dosen juga diharapkan memperoleh tambahan dari buku pokok mata kuliah maupun buku–buku penunjang lainnya. Oleh hal tersebut setiap mahasiswa/mahasiswi mempunyai buku pegangan untuk setiap mata kuliah yang diajarkan. Disamping hal tersebut, minat terhadap Studi Islam (Islamic Studies) mengalami peningkatan cukup pesat pada beberapa tahun terakhir, meskipun tidak selalu memiliki alasan-alasan yang tepat. Pada abad 19 hingga awal abad 20 kita dapat menyaksikan bahwa disiplin Studi Islam bangkit dimotivasi oleh keinginan para penguasa kolonial untuk memahami sumber-sumber rujukan dan praktik-praktik keagamaan dari negeri-negeri jajahan mereka. Tentu saja perkembangan kontemporer ini mengandung sisi negatif dan positifnya. Intinya, kita perlu mensyukuri bahwa disiplin Studi Islam semakin memperoleh tempat luas di kalangan pengkaji Muslim maupun non-Muslim, dengan spektrum wilayah dan spesialisasi kajian yang makin beragam dan kaya. Studi keilmuan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metodologis, empiris, dan historis. Karena itu, penting kiranya perkembangan-perkembangan ini ditulis dan dibaca dikalangan para mahasiswa dan dosen Studi Islam di negeri ini – sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia – agar mereka bukan hanya menjadi penonton dan penikmat hasil kajian keislaman, namun mereka juga berperan sebagai pelaku perkembangan itu.


           
            Isi
1.      Worldview 
Worldview dapat diartikan sebagai prinsip hidup, dalam Islam Istilah ini dapat dipakai berbeda-beda, pada umumnya para ulama sepakat bahwa Islam mempunyai cara pandangnya sendiri terhadap segala sesuatu.
2.      Manusia Makhluk Pencari Kebenaran
Manusia adalah makhluk bertanya, demikian menurut para pakar yang berbicara tentang manusia. Dalam rumusan ilmu mantiq lebih tegas lagi disebut bahwa manusia itu adalah hewan yang berkata. Teori Kebenaran, ada 3 teori kebenaran yaitu: Teori Korespodensi, Teori Koherensi, dan Teori Pragmatis. Cara mencari kebenaran, ada 3 cara mencari kebenaran yaitu: Ilmu pengetahuan, Filsafat, dan Agama.
3.       Agama
Kata Agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “din” dalam bahasa Arab dan Semit, atau dalam bahasa Inggris “region”. Unsur-unsur Agama terdiri dari 4 unsur yaitu: Kekuatan Gaib, Keyakinan Manusia, Respon yang bersifat emosional, dan Paham adanya yang kudus. Syarat Agama ada 5 yaitu: Akidah, Ibadah, Syariah, Nabi, dan Kitab suci.
4.       Urgensi dan Toleransi Beragama
Toleransi pada dasarnya dapat diartikan sebagai pemberian kebebasan terhadap sesama manusia, atau kepada semua warga masyarakat untuk menjalankan keyakinan atau mengatur hidupnya dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.



5.       Islam sebagai Din dan Tamadun
Din al-Islam, serimg diterjemahkan sebagai “ agama Islam “. Menerjemahkan “din” dengan “ agama “ sebenarnya kurang tepat jika tidak dikatakan salah, mengingat bahwa secara historis istilah “ agama” melekat pada ajaran Hindu dan Buddha. Lazimnya setiap agaam diberi nama sesudah berlalu masa orang yang mengembangkannya. Nama agama-agama biasanya dinisbahkan kepada para pendiri agama tersebut. Misalnya Agama Buddha dinisbahkan kepada nama pendirinya Sidharta Buddha Gautama, Agama Kristen dinisbahkan kepada pengajarnya Yesus Kristus. Namun Islam tidak seperti agama-agama lainnya, Islam adalah agama yang namanya diambil dari hakikat atau substansi ajaran yang terkandung didalamnya dan nama Islam sudah ada sejak awal kelahirannya.
6.       konsep Islam tentang tuhan
Tuhan dalam KBBI didefinisikan “ Sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang maha kuasa, Maha perkasa, dan sebagainya.”, secara etimologi Tuhan dalam bahasa Arab digunakan dengan kata rabbun dan ilahun, menurut terminologi Tuhan dengan mengacu pada kata ilahun memiliki pengertian sembahan, yaitu segala sesuatu yang disembah adalah tuhan. Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang paling banyak memuat ayat-ayat yang berkaitan dengan bukti eksistensi dan keesaan tuhan. Kitab Taurat dan Injil dalam mengungkap bukti eksistensi tuhan tidak sebanyak yang diungkap oleh Al-Qur’an.
7.       Konsep Islam tentang Wahyu dan Kenabian
Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnyan oleh Allah S.W.T. dengan memberinya berita ( wahyu ). Tugas nabi adalah sebagai penyampai syariat rabbani kepada manusia, menjelaskan makna na syang diturunkan kepada umat, menuntun umat kepada kebaikan dan mewanti-wanti mereka agar menghindari keburukan, dan mendidik manusia dengan metode rabbani.

8.       Konsep Manusia dan Alam
Konsep manusia dan Alam menjelaskan tentang bagaimana awal mula penciptaan manusia, yakni Allah S.W.T. menciptakan manusia pertama didunia yaitu nabi Adam A.S. kemudian Allah S.W.T menciptakan Hawa untuk menemani Nabi Adam A.S. Tujuan manusia diciptakan Allah S.W.T. adalah untuk mengabdi kepada Allah S.W.T. dan Fungsi manusia diciptakan adalah untuk menjadi khalifah di atas bumi.
9.       Konsep Islam tentang Kehidupan
Kehidupan di dunia menurut Islam adalah untuk menguji siapa diantara manusia yang terbaik amalnya. Pada dasarnya tujuan hidup manusia adalah memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan di dunia adalah kehidupan yang berkah atau diberkati, sedngkan kebahagiaan di akhirat digambarkan dengan surga. Dalam Islam, dunia bukanlah satu-satunya alam, sebab menurut Islam, pertama kali kita berada di alam arwah, kemudian masuk ke alam arham, kemudian  baru terlahir ke alam dunia, dan setelah kematian kita masuk ke alam barzakh.
10.   Konsep Islam tentang Qada dan Qadar
Qada dan Qadar Allah, berarti segala sesuatu itu terjadi dengan kehendak Allah dan ketetapan hukum Allah yang telah ditentukan sebelumnya dan berjalan sesuai dengan aturan yang dibuat oleh Allah. Qada adalah hukum Allah yang telah Allah tentukan untuk alam semesta ini dan Allah jalankan alam semesta ini sesuai dengan konsekuensi hukum-Nya dari sunah-sunah yang Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Allah menghendakinya sampai selama-lamanya, maka setiap apa yang terjadi di alam ini adalah berdasarkan takdir yang mendahuluinya. Qadar adalah perwujudan dari ketentuan-ketentuan Allah S.W.T. yang ada sejak zaman azali, qadar dapat diartikan pula suatu peraturan umum yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi dasar alam ini, dimana terdapat hubungan sebab akibat.
11.   Konsep Islam tentang Akhlak
Kata Akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari “ khuluq “ yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak erat kaitannya dengan perbuatan baik maupun buruk, ada yang benar dan ada yang salah. Sumber akhlak Islam adalah Al-Qurr’an dan Al-Sunnah, maka segala sesuatu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela, benar atau salah, didasarkan pada penilaian Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
12.   Konsep Islam tentang Ilmu.
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara metodis, sistematis, dan koheren tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan (realitas) dan dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut.
Sifat Ilmu yaitu: Sesuatu yang diketahui, Sesuatu yang dapat mengetahui sesuatu, Pengetahuan yang mempunyai dasar, Akumulasi pengetahuan yang sistematis.
Dalam Islam menuntut Ilmu hukumnya adalah fardu, seorang muslim perlu senantiasa paham bahwa sahnya sesuatu amal hanyalah dengan ilmu, karena sesungguhnya sesuatu amal itu harus berawal dengan ilmu tentang amal tersebut.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar