MAKALAH TAUHID
HAL-HAL YANG MENGOTORI AQIDAH
Makalah ini disusun untuk mata kuliah : Tauhid
Dosen Pengampu : Drs. H.
Oman Fathurohman SW., M.A
1. RARA ANNISA CAHAYANI (17107010075)
2.
NABILA QURRATU’AINI (17107010050)
3.
AINIA FIELZA
FIRDAUSI (17107010059)
4.
DAFA ALMAS TRISNANDA (17107010073)
|
Disusun
oleh kelompok 5:
Program Studi
Psikologi
Fakultas Ilmu
Sosial dan Humaniora
Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2017
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah malimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hal-Hal yang
Mengotori Akidah” ini.
Saya
mengucapkan banyak terimakasih pada pada pihak-pihak yang telah berkonstribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih kepada Allah SWT, kepada Bapak Dosen
sebagai pengajar dari mata kuliah Tauhid, kepada teman-teman yang telah mendukung
dalam pembuatan makalah ini, kepada berbagai sumber yang menjadi bahan
referensi, dan kepda keluarga yang selalu mendukung.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat, tata bahasa, maupun materi yang dibahas.Oleh karena itu kami menerima
segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami
berharap semoga makalah yang berjudul “Hal-Hal yang Mengotori Akidah” ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan inspirasi bagi pembacanya.
DAFTAR
ISI
Cover ……………………………………………………
Kata pengantar .
....................................................................................................2
Pendahuluan
…………………………………………………………………………………4
Pembahasan
Syirik………………………………………………………………………………….5
Tahayul
dan kufur ………………………………………………………………7
Nifaq
..........................………………………………………………………………8
Iri dan
Sombong ..........................................................................................9
Penutup ………………………………………………………………………………11
Daftar pustaka ………………………………………………………………………………12
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dari segi bahasa, akidah berarti “ikatan,
kepercayaan, keyakinan atau iman.” Sementara dari segi istilah, akidah adalah
jika seseorang telah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dalam hati, dan
mengamalkan apa yang diimani dalam perbuatan sehari-hari (Latif dkk: 2006)
Akidah adalah merupakan fundasi ajaran islam yang
sifat ajarannya pasti, mutlak kebenarannya, terperinci dan monoteistis. Akidah
yang benar bersdasarkan kepda al-Qur’an dan As-Sunnah.Umat Islam wajib
mempelajari dan mendalami ilmu akidah agar dapat menghindari perkara-perkara
yang membawa kepada penyelewengan akidah kepada Allah SWT.
Hal-hal yang membawa kepada
penyelewengan akidah tentu mengotori akidah itu sendiri.Ada beberapa hal yang
menjadi penyebab kotornya akidah seseorang.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja hal-hal yang dapat
mengotori akidah?
1.3
Tujuan
Untuk
memahami hal-hal apa saja yang dapat mengotori akidah
PEMBAHASAN
Hal-hal
yang dapat mengotori akidah seseorang antara lain:
A.
Syirik
Musyrik berasal dari
kata syarika yang artinya saham/
andel/ kongsi/ koperasi/ kerjasama. Pelakudari syarika atau syirik,
yaitu orang yang meyakinkan atau setidak-tidaknya beranggapan ada kekuatan yang dapat memberimanfaat atau mendatangkan mudharat (Djamaris: 1996).
Palaku musyrik ketika mendapat keberhasilan atau kebahagiaan,
tidak akan bersyukur kepada
Allah Swt. Tetapi akan berterimakasih kepada benda-benda
yang mereka yakini member kebahagiaan itu.
Begitu pula ketika mendapat musibah, mereka akan meminta bantuan atau pertolongan kepadabenda-benda sembahannya yang mereka yakini memiliki kekuatan.
Pada hari kiamat nanti Allah akan berlepasdiri dari orang-orang musyrikitu, dan akan menyuruh mereka meminta pahala amalnya kepada orang atau kepada apa-apa yang dipersyariatkann yaitu (Djamaris: 1996). Allah Swt.
telahmelarangumatnyauntukmemperkekutukan-Nya.Sepertipadafirman Allah yang
artinya:
“siapa-siapa
yang berharap menemui Tuhannya, maka hendaklah ia berbuat amal
yang wajar, dan jangan ia mempersekutukan/
mempersyariatkan Tuhannya dengan satu apapun jua.(Q.S Al-Kahfi:110)”
Selain itu ada juga dalil tentang
hokum syirik yaitu terlarang atau
haram dan dosanya tidak akan diampuni oleh Allah Swt. yang terdapat dalam firman Allah yang artinya:
“sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang mempersekutukan-Nya, dan akan mengampuni dosa selain itu bagi
orang-orang yang dikehendaki-Nya (Q.S An-Nisa: 48)”
Macam-macan syirik :
1.
Syirik dalam berdoa
Bentuknya bila mereka sedang
di tengahlautan, lalu topan dan badai mengamuk dari segala penjuru,
mereka meminta pertolongan hanya kepada Allah semata.Tetapi bila telah selamat sampai daratan, mereka pergi berterimakasih atau melepaskan nazarnya,
sekiranya mereka bernazar sewaktu bahaya sedang mengamuk dulu,
mereka membayarkan nazarnya ketempat-tempat keramat, angker. (Djamaris :1996)
Seperti yang di
firman Allah yang artinya :
“Maka bila mereka naikbahtera, mereka berdoa kepada
Allah dengan mengikhlaskan
agama baginya, tetapi bila mereka telah selamat sampai kedaratan, tiba-tiba mereka mempersekutukan
Allah. “ (Q.S
Al-Ankabut:65)
“Supaya kafirlah mereka terhadap nikmat yang telah kami datangkan kepada mereka,
dan agar bersenang-senanglah mereka dengan nikmat itu, maka mereka akan mengetahui ganjaran yang akan mereka terima.”
(Q.S Al-Ankabut:66)
2.
Syirik Niat
Seseorang yang
berbuat apa saja, tampaknya pada lahirnya karena Allah, tetapi dalam niatnya, kehendaknya dan sengajanya,
adalah untuk maksud lain,
yaitu pada batinnya maksud dari amalnya itu adalah hendak mencari keuntungan dunia, tetapi diselimuti amal akhirat. (Djamari:1996)
Firman Allah
dalam surat Hudayat 15-16 :
“ Siapa-siapa
yang berniat beramal dengan kehendak hidup di dunia dan perhiasannya,
akan kami cukupkan atau sempurnakan kepada mereka keuntungan amal mereka didunia itu juga, sedangkan mereka padanya tidakakan dikurangi.
Mereka adalah
orang-orang yang tidak akan diberikeuntungan atau pahala lagi untuk mereka
di akhirat, kecuali api neraka dan akan hampalah manfaatnya semua yang telah mereka usahakan
di dunia dulu,
dan batallah semua kerja mereka.”
3.
Syirikthaat
Menaati atau mematuhi ulama-ulam atau pemuka-pemuka agama, atau pun hamba-hamba Allah
lainnya untuk mendurhakai Allah.Jadi bukan meminta atau mendoa kepada mereka secara langsung,
tetapi mereka putar penyembahan manusia kepada selain
Allah.
4.
Syirik mahabbah
Menyamakan kedudukan Allah setingkat dengan kedudukan manusia,
mereka cintai manusia itu sama seperti mencintai
Allah.
Firman Allah
dalamsurata al-Baqarah, ayat165 :
“ Dan sebagian manusia itu ada yang menganggap yang lain daripada
Allah sebagi sekutu, yang mereka cintai sebagaimana cintai
Allah, dan orang-orang yang mukmin itu
yang paling dicintainyaa dalah
Allah. (alangkah besar penyesalannya),
B. Tahayul
Tahayul
yaitu cerita cerita bohong, tidak masuk akal dan dihubungkan dengan akidah.Cerita
cerita dan dongeng-dongeng orang terdahulu kala yang membuat orang menjadi
penakut dan pemalas.Ini harus dibasmi oleh setiap orang beriman.
Firman
Allah Q.S. An-Nahl: 24, yang artinya : ”cerita-cerita orang dahulu kala” contoh
tahayul cerita-cerita tentang hantu, seseorang bercerita kepada anaknya,
“kuburan seseorang yang meninggal berlobang, dan dari lubangnya itu keluar
asap, dari dalam asap itu keluar seekor binatang berbentuk kucing. Tidak lama
kemudian kucing itu menjadi besar dan menghilang entah kemana”
Firman
Allah dalam Q.S An-Nahl 105: “Sesungguhnya orang-orang mengadakan kebohongan
ialah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Dan mereka itulah
orang-orang yang pendusta.
C. Kufur
Kufur adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada
Allah Swt. Maka orang yang kufur atau kafir adalah
orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah Swt. Baik bertuhan kepada selain
Allah ataupun yang tidak bertunah
(atheis) (Ahmad: 1998).
Tauhid adalah kepercayaan dan keimanan atau keyakian kepada Allah Swt., jadi orang yang kafir tentu sangat bertentangan dengan akidah Islam.Orang kafir, biasanya melakukan bantahan terhadap syariat Allah atau menentang Allah. Mereka selalu berupaya agar Islam dan kepercayaannya lenyap dari permukaan bumi dengan berbagai jalan (Ahmad: 1998).
Dengan demikian, kufur merupakan keadaan dimana seseorang tidak mengikuti ketentuan-ketentuan syariat yang telah digariskan oleh
Allah Swt. Kufur memiliki lubang-lubang yang kalau tidak hati-hati seorang manusia akan terjerumus kedalam lubang yang menyesatkan seperti syirik,
nifak, murtad, tidak mau bersyukur, dan lain sebagainya (Ahmad:
1998). Sebagaimana firman Allah yang
berkaitan dengan kufur yakni terdapat,
artinya:
“Orang-orang
kafir, yakni ahlikitab dan orang-orang musyrik (menyatakan bahwa mereka)
tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datatang kepada mereka bukti
yang nyata(Q.S Al-Bayinah:
1)”
D . Nifak
Nifak adalah suatu perbuatan yang lahir dan batinnya tidak sama. Secara lahiriah beragama islam, namun hatinya tidak beriman. Pelaku perbuatan nifak ini disebut munafik. Munafik yaitu orang yang secaralahiriah mengaku beriman kepada
Allah Swt. beragama Islam, bahkan dalam beberapa kegiatan terlihat seperti bertindak dan berbuat untuk kepentingan
Islam, akan tetapi dalam hatinya memiliki maksud lain yang tidak didasari iman kepada
Allah Swt (Ahmad: 1998).
Orang yang munafik bagai musuh dalam selimut.Mereka sulit untuk diketahui karena secara ilmiah mereka terlihat seperti orang yang benar-benar beriman, akan tetapi kita sulit mengetahui maksud didalam atau dibalik perbuatan yang dilakukannya itu.
Orang-orang
munafik biasanya suka memanfaatkan segala situasi untuk menghancurkan Islam dari dalam.Maka, untuk mengetahui munafik atau tidaknya seseorang, dapat dilihat dari sikap dan perbuatan
yang merugikan atau bertentangan dengan kepentingan
agama Islam (Ahmad: 1998). Hukuman bagi
orang munafik disebutkan dalam firman Allah Swt. yang artinya:
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka,
dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun
bagi mereka(Q.S An-Nisa: 145)”
E. Iri
atau Dengki
Iri
hati atau dengki adalah perasan benci atau tidak senang kepada seseorang yang memperoleh
keberuntungan atau kebahagiaan, serta mengharapkan agar keberuntungan orang
tersebut segera lenyap. Iri hati atau dengki merupakan sifat tercela yang
sangat berbahaya baik bagi orang yang memiliki sifat tersebut sifat ini ibarat
api yang membakar kayu; “dengki itu dapat
makan (menghabiskan) kebaikan sebagaimana api membakar kayu”. (HR.abu daud
dan ibnu majah)
F. Sombong
Sombong berarti merasa tinggi hati dan merendahkan yang lainnya. Orang yang sombong biasnya merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain, padahal dalam istilah telah dikatakan “Ada langit diatas langit”. Dan tidaklah seorang hamba
yang pantas sombong.
Dalil yang menjelaskan larangan untuk berbuat sombong dan takabur,
terdapat dalam hadist Rasulullah SAW, yakni
Dari
Abdullah binMas’ud, dariNabi SAW., iaberkata: “tidak akan masuk syurga, orang-orang yang ada dalam hatinya seberat zarah,
seberat atom sifatsombong/ takabur.” Maka berkata seseorang: “Sesungguhnya seseorang itu suka, bahwa pakaiannya bagus dan terompahnya bagus”. Berkata Nabi: “Sesungguhnya Allah suka kepada yang
bagus; sombong/ takabur ialah menolak kebenaran dan menghina,
memandang enteng kepada manusia”.
(HR Muslim danTirmidzi)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada
beberapa hal yang dapat mengotori akidah seseorang, diantaranya syirik,
tahayul, kufur, nifaq, iri atau dengki, dan sombong.Adapun macam-macam syirik
yang dibagi menjadi dua yaitu, syirik khafi dan syirik jail.Dan ada pulasyirik
dilihat dari sifat dan tingkatan sanksinya yaitu, syirik kecil dansyirik besar.
Dalam
kufur ada penyebab terjadinya kekafiran, diantaranya, faktor internal,
kepicikan dan kebodohan, keputusan dalam hidup, dan kesuksesan dan kesenangan
dunia.
Adapula
jenis-jenis nifaq yaitu, nifaq besar atau nifaq aqidah dan nifaq kecil atau
nifaq amali.
3.2 Saran
Sebagai
umat beragama terutama Islam sudah seharusnya menjauhi hal-hal yang menjadi penyebab
kotornya akidah. Salahsatu cara untuk menghindari hal-hal yang menjadi penyebab
kotornya akidah adalah dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan
meningkatkan ketaqwaan dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
DAFTAR
PUSTAKA